top of page
  • inesharyanto

Minat Baca Masyarakat Indonesia Masih Rendah? Yuk Kenali Penyebabnya

Hai Kēpōers! Menurut banyak survei minat baca kelas dunia, masyarakat Indonesia selalu digolongkan sebagai orang-orang yang tak suka membaca buku. Duh, memangnya benar begitu? Mari kita simak data dibawah ini.

Berdasarkan data terbaru pada 2020, UNESCO menyebutkan Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, yakni hanya sebesar 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang mau membaca buku dengan serius. Riset berbeda mengenai World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University (CCSU) pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand diurutan 59 dan di atas Botswana di urutan terakhir. Peringkat pertamanya diduduki oleh Finlandia sebagai negara yang paling melek huruf hingga minat baca tertinggi di dunia.


Eitss, jangan merasa sedih dulu nih Kēpōers, perlu dicermati lagi bahwa data di atas merupakan survey yang diambil dari beberapa indikator penilaian dalam studi/riset literasi tersebut. Jadi bentuk penelitiannya bukan hanya sekadar menanyakan “Apakah kamu suka membaca?” atau mengetahui secara langsung pemahaman membaca siswa/mahasiswa di setiap negara ya! Melainkan, ada beberapa indikator seperti tersedianya perpustakaan dan kemudahan aksesnya, persentase orang yang membeli sumber bacaan seperti koran, lamanya waktu wajib belajar, dan ketersediaan alat bantu literatur seperti komputer/laptop. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan negara-negara Asia dan tepian Pasifik tersebut langsung melorot peringkatnya termasuk Negara Indonesia.

Lalu mengapa hasil survei literasi di Indonesia selalu menunjukkan angka yang rendah? Menanggapi hasil survei yang dilakukan oleh CCSU, Rhenald Kasali, seorang Guru Besar Universitas Indonesia (UI) mengatakan bahwa survei yang menyatakan minat baca masyarakat Indonesia terendah kedua di dunia masih tergolong angka rata-rata keseluruhan. Pasalnya pada beberapa wilayah di luar pulau Jawa, kecenderungan membaca masyarakat masih sangat rendah. Hal itu disebabkan diantaranya karena minimnya infrastruktur dan SDM. Contohnya saja beberapa daerah terpencil di Indonesia Timur yang masih belum memiliki pembangunan infrastruktur yang memadai.


Namun, untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah mengupayakan program pengiriman buku gratis tiap tanggal 17 melalui Kantor Pos (PT Pos Indonesia). Program ini diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertepatan dengan Hari Buku Nasional pada 17 Mei 2017. Melalui pengiriman tiap bulan tanggal 17 tersebut, disebutkan sekitar 300 ton buku lalu-lalang dari dan ke seluruh sudut Indonesia, serta menghabiskan rata-rata biaya sebesar Rp 700 juta sampai Rp 800 juta lho Kēpōers! Tapi sayangnya, program ini sempat terhenti sejak November 2018 karena alasan pendanaan dan kemudian kembali diadakan oleh PT Pos Indonesia pada Maret 2019.

Tentu saja, kita sebagai generasi muda tidak boleh hanya tinggal diam. Kita harus menyadari bahwa indikator pemahaman membaca di Indonesia termasuk rendah. Jadikan hal ini penyemangat untuk lebih banyak membaca hal bermanfaat dan meningkatkan kemampuan kita dalam berbahasa. Kemampuan ini penting bagi kita untuk memahami bacaan agar terhindar dari provokasi, hoax, dan fitnah yang informasinya belum tentu benar dan dapat memecah belah NKRI. Karena itu, yuk kita mulai meluangkan waktu untuk membaca demi membangun generasi Indonesia yang cerdas dan berkualitas!

 

Penulis : Ines Haryanto

Editor : Celine Davina M.


Sumber :

Sumber gambar :

15 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarii


Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215620.png
bottom of page