top of page
  • jessicaalexander0

Perjuangan Sebuah Studio Kecil - Bengkelpod

Hai hai Kēpōers!


Baru-baru ini Kēpō dapet temen baru lho! Say hello to... Bengkelpod *clap clap*. Nah, Bengkelpod ini adalah sebuah studio baru yang didirikan oleh para mahasiwa baru (maba) perfilman. Bisa dibilang, merek ini cukup berpengalam dalam pembuatan sebuah short film. Mau tahu lebih lanjut mengenai mereka? Yuk! Tanpa basa basi lagi, langsung saja kita simak lebih lanjut perjuangan Bengkelpod dari nol!


Pembuatan Bengkelpod dan Tujuannya



Bengkelpod dibentuk pada bulan November tahun 2020. Awal mula Bengkelpod dibangun dikarenakan perbincangan salah satu tim member dan terlontalah pertanyaan, “Kita mau ngapain ya? Kita sebagai anak film tuh mau ngapain ya ke depannya?”. Akhirnya, terbuatlah Bengkelpod dengan tujuan untuk menciptakan project-project yang berguna selagi berkuliah dan memiliki waktu luang semasa liburan. Juga, sebagai wadah teman-teman untuk belajar dan berkreasi bersama di luar universitas. Jadi, bengkelpod tidak ada batasan untuk membawa nama universitas apalagi membatasi anak-anak untuk berkreasi.


Beberapa anggota yang kami temui dari Bengkelpod adalah Ivana Jocelyn Wijaya sebagai co-founder/director short film "Remembrance" dan producer "Ode to Glory". Alicia Angelina sebagai scriptwriter "Remembrance", Azka Rosady sebagai scriptwriter "Ode to Glory", Andhika Roos sebagai director "Ode to Glory" dan terakhir adalah Jonathan Moses sebagai co-founder dan producer "Remembrance" dan "Ode to Glory".




Nama 'Bengkelpod' sendiri didapatkan dari salah satu member, Jonathan. Saat itu Ia memberi ide dengan nama ‘bengkel’, yang mana terinspirasi dari ‘bengkel teater’. Alasan pengambilan kata bengkel karena bisa dikatakan bahwa sebuah penemuan itu berasal dari bengkel, dari tempat kecil. Nah, kenapa ’pod’ karena kebanyakan orang menyingkat ‘production’ jadi ‘prod’. Jadi karena ingin berbeda dari yang lain tercetuslah ‘pod’. Setelah itu, dua kata tersebut digabung menjadi Bengkelpod. Bengkelpod ini sudah memproduksi sebuah short film berjudul "Remembrance". Short film ini pun sudah tayang di Genflix dan Goplay. Bengkelpod berharap "Remembrance" ini, nantinya bisa ke festival. Nah, sekarang ini, Bengkelpod sedang memproduksi project short film keduanya, berjudul “Ode to Glory” yang sedang dalam proses syuting.


Project Remembrance


Projek pertama yang dibuat Bengkelpod adalah short film berjudul “Remembrance”. Sebuah proyek film pendek yang diproduksi dari akhir Desember 2020 hingga pertengahan Januari 2021. Proyek film pendek ini sebenarnya diawali karena keisengan, niatnya ‘supaya liburan lebih produktif bareng teman-teman’. Untuk sekarang, Bengkelpod merupakan angkatan maba 2020 perfilman UMN yang belum pernah ketemu mahasiswa lain sebelumnya. Oleh karena itu, ini adalah kesempatan mereka untuk lebih mengenali teman-teman lain yang memiliki potensi di bagian penulisan, art, kamera dan sound. Kebetulan juga teman-teman yang diajak tertarik, hingga akhirnya, mulailah pembuatan film pendek “Remembrance”. "Remembrance" sendiri berisi tentang memories, friendship dan untold feelings. Kurang lebih sih, short film ini merupakan kisah persahabatan dan percintaan anak sekolah. Sebenarnya, short film ini dibuat dari kisah nyata yang dialami oleh sang script-writer tetapi dikembangkan lagi. Hanya saja, untuk dapat dicerminkan menjadi sebuah film, terdapat beberapa bagian yang diubah.



“TAMARA (18) dan DAMIAN (18) adalah sahabat sejak SMP. Namun, sejak lulus SMA dan pindah ke Singapura, sikap Damian berubah. Tamara yang mulai khawatir akan perubahan sikap Damian ini pun berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi meskipun jarak dan waktu memisahkan mereka.” -@remembrance.films


Bengkelpod memiliki harapan lebih agar penonton bisa mengapresiasi para teman-teman maba perfilman yang tetap berusaha untuk membuat film di masa pandemi ini. Bengkelpod juga berharap pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Menurut Ivana, cerita dari short film ini cukup relatable di kehidupan kita. Storyline nya pun tidak berat tapi, tidak ringan juga. Ivana berharap, "Remembrance" bisa dinikmati dan orang-orang bisa lebih mengharagai bahwa, “inilah hasil hasil film maba-maba yang gak pernah ketemu (sebelumnya) tapi langsung ketemu on the spot, dan langsung bikin film”. Melalui projek pertama ini, Bengkelpod akan memperbaiki diri untuk projek keduanya agar orang-orang dapat melihat perkembangan edisi selanjutnya.


Project Ode to Glory


Setelah peluncuran projek pertama, Bengkelpod sekarang ini sedang melakukan pembuatan short film keduaya yang berjudul "Ode to Glory". Short film ini terinspirasi dari hobi bermain musik sang scriptwriter yang dikembangkan lagi untuk memperlihatkan kesulitan yang mungkin dialami seseorang dalam menempuh karir sebagai pemain musik.


Sedikit mengenai Short film ini, tokoh utamanya yang bernama Jack memiliki kesulitan dalam karirnya menjadi pemain biola. Hal ini dikarenakan masa lalu Jack yang suram menjadikan dia kurang termotivasi. Cerita ini juga memperlihatkan Jack yang berantem dengan diri sendiri dan kepercayaan dirinya. Bagi Kēpōers yang penasaran tentang film ini, kalian bisa pantengin perkembangan film ini di akun instagram @bengkelpod.




Harapan Bengkelpod untuk 5 Tahun Kedepan


“Kalau aku sendiri sih, punya ekspektasi dan harapan untuk bengkelpod 5 tahun kedepan, bisa bertahan. Bisa lebih udah punya lebih banyak hasil karya produksi yang masuk ke festival, ditonton di platform online Indonesia, ya contohnya tadi genflix atau goplay. Dan orang-orang udah lebih kenal dengan nama bengkelpod lah. Dan yang mau aku ucapin untuk 5 tahun kedepan untuk bengkelpod atau diri aku sendiri, makasih udah mau berjuang, udah mau bertahan buat bengkelpod. Percayalah usaha yang kemarin-kemarin udah dilakukan, air mata, jerih payang yang udah dikeluarin itu ada manfaatnya, berguna buat diri sendiri dan orang lain.” - Ivana
“Minimal mirip studio antelope lah ada nama, orang itu lebih tau terus ada project bisa bekerja sama dengan brand-brand yang lumayan punya nama contoh Nike or Blibli. Tapi kalau 5 tahun kedepan aku ngeliatnya kalo bisa kayak disney punya film punya cerita series yang profitable, yang orang tuh suka sampai bisa bikin Universe dan yang punya produk sendiri juga penonton tidak sabar menunggu film yang akan dikeluarkan setiap tahun.” - Jonathan


Penulis: Kezia Zefanya

Editor: Jessica Alexander, Jolin Lau


26 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215620.png
bottom of page