top of page
  • josephine02986

Dunia Literasi Bersama Yoris Sebastian


Halo Kēpōers!!

Tahukah kalian tentang kondisi literasi Indonesia sekarang? Adanya globalisasi menyebabkan rata-rata masyarakat Indonesia lebih memilih untuk membaca karya-karya orang luar. Menyedihkan bukan?

Padahal, banyak juga karya-karya lokal yang sebanding ataupun melebihi karya-karya dari luar. Untuk itu, Kēpō meminta bantuan seseorang yang lebih berpengalaman di dunia literasi yaitu Pak Yoris Sebastian dan meminta insight-nya mengenai hal ini.


Tunggu apa lagi?! Yuk! Langsung aja scroll untuk membaca lebih lanjut, bagaimana Pak Yoris Sebastian memandang dan menghidupi dunia literasi.


Gambar. 1 Yoris Sebastian

Siapa itu Yoris Sebastian?

Yoris Sebastian, seorang pria yang lahir pada tanggal 5 Agustus 1972 merupakan seorang wirausahawan sukses dan pernah menjadi GM Hard Rock Cafe termuda di Asia dan kedua termuda di dunia. Tak hanya itu, ia juga telah mendirikan Oh My Goodness (OMG) Creative Consulting yang masih berjalan hingga sekarang.


Apa yang memotivasi Pak Yoris untuk menulis?

Bisa bayangin gak sih, menjadikan menulis kreatif sebagai pekerjaan? Jangankan sebagai pekerjaan, untuk menulis esai sejarah saja kadang melelahkan. Banyak dari remaja sekarang tidak termotivasi untuk menulis karena mereka menganggap hal tersebut sangatlah membosankan. Namun, kenyataannya untuk Pak Yoris Sebastian menulis memperluas relasi dan kenalan dengan banyak orang. Hal tersebut juga merupakan alasan mengapa ia terus termotivasi dan terdorong untuk menulis. Selain itu, testimoni pembaca yang terinspirasi oleh bukunya menjadi alasan bagi Pak Yoris untuk tetap menulis.


Untuk Yoris Sebastian, ucapan terima kasih dan pengaruh bukunya terhadap orang lain tidak sebanding dengan uang yang ia didapatkan selama bekerja di majalah ‘hai’. Hal ini membuatnya gigih dan konsisten dalam menulis serta juga produktif karena tulisannya bermanfaat dan mempengaruhi orang lain. “I came for the wrong reason (money), but I came for the right reason (the impact)” ucap Pak Yoris Sebastian sehabis mendapatkan gaji sembilan digit pertama di hidupnya.


Creative Block tidak nyata??

Sering kali orang mengeluh tidak tahu mau menulis atau yang lebih dikenal sebagai creative block. Namun, berbeda dengan Pak Yoris yang menganggap dirinya tidak pernah mengalami hal tersebut. Menurutnya kebanyakan orang mengalami creative block sebab mereka belum persiapan dengan matang. Persiapan yang dimaksud adalah persiapan tentang buku yang mau kita tulis.

Contohnya kita mau menulis buku mengenai leadership tapi kita tidak pernah membaca buku tentang leadership terbaik sepanjang masa. Maka dari itu, kita tidak tahu dasar konsep yang harus ada di dalam buku tersebut agar bisa menarik dibaca. Penggunaan kata dalam menulis sangat berperan penting sehingga Pak Yoris Sebastian menyarankan kepada penulis untuk tetap menggunakan bahasa sesuai KBBI namun disertai dengan penggunaan kata-kata populer. Menggunakan bahasa yang sangat baku dan banyak kata kiasan membuat pembaca tidak tertarik terutama dengan berlangsungnya era digital dan modern. Selain bahasa, penentuan tema juga menjadi salah satu hal yang penting dalam buku.


Tips by Yoris Sebastian

  • Be original!

Pak Yoris menyarankan untuk mencoba melakukan pendekatan-pendekatan yang berbeda dan mengikuti tren yang sekarang, buatlah hal yang belum pernah dibuat! Boleh saja mengikuti tren sekarang, tetapi dari tren tersebut harus dibuat dengan cara yang berbeda agar menghasilkan karya yang unik.


  • Ketahuilah, bahwa menulis membutuhkan waktu dan proses

Pak Yoris beranggapan bahwa, sebuah karya tidak dapat langsung menjadi tulisan yang indah. “Anak muda jaman sekarang kalo mau bikin sesuatu pasti mau bikinnya langsung yang bagus banget dan sempurna, mereka hanya bisa melihat dan mencontoh hasil tanpa melihat prosesnya terlebih dahulu” ujarnya pada interview dengan tim Kēpō tanggal 8 September. Ia mengambil contoh perusahaan Ojek Online terbesar di Indonesia yang awalnya hanya dalam bentuk website dan akhirnya meledak dan populer hingga sekarang bisa menyajikan lebih banyak layanan berkualitas. “Start as small as you can”, berkarya apa pun itu boleh, boleh juga dipikirkan tapi jangan sampai overthinking. Kebanyakan yang berhasil biasanya starts dari small, sedangkan orang yang gagal biasanya start langsung big.


Kata Yoris Sebastian Tentang Literasi di Indonesia

Pak Yoris memandang literasi era digital Indonesia sudah sangat luas dan tidak terbatas. Pak Yoris Sebastian mau mencetak penulis-penulis di Indonesia, dimana Indonesia masih sangat kekurangan penulis. Upaya yang ia lakukan adalah membuat audio play book sebanyak dua puluh satu track melalui platform Inspigo. Inspigo merupakan sebuah platform streaming audio podcast yang menyediakan karya-karya inspiratif dan berkualitas tinggi. Track tersebut dijual dengan harga yang lebih terjangkau, dibandingkan datang ke workshop. Sekarang ia sedang sibuk mempersiapkan penerbitan buku terbarunya, kita tunggu ya karya kerennya!


Nah, sudahkah kalian mendapat inspirasi setelah mendapat insight dari Pak Yoris?! Sekarang giliran para Kēpōers nih untuk lanjut berkarya dan jangan takut untuk menyerah! Pak Yoris Sebastian mengatakan, “Scream without raising your voice.” Berteriak tapi tidak menaikkan suara.. Aneh ya, berteriak tapi tidak menaikkan suara.. Bagaimana caranya? Berteriaklah melalui karya-karyamu! Carilah titik cahayamu untuk maju dan jangan ragu untuk menjadi inovatif!


Untuk Kēpōers yang masih kepo dengan Yoris Sebastian, kalian dapat melihat Instagram-nya di @yorissebastian atau klik link berikut https://www.instagram.com/yorissebastian/.


 

Penulis : Josephine

Editor : Celine Davina M., Jessica Alexander


Sumber:

Sumber gambar :


36 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarios


Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215620.png
bottom of page