top of page
inesharyanto

Mengembangkan Budaya Literasi

UNESCO atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization mengartikan literasi merupakan suatu kemampuan untuk membaca dan menulis. Sayangnya, budaya literasi di generasi sekarang ini masih minim. Maka untuk menjawab sebab-akibat dan solusi dari permasalahan ini, kami mewawancarai Bapak Drs. Y. C Rudayanta selaku guru Bahasa Indonesia di SMAK IPEKA Tomang untuk menjawab pertanyaan seputar literasi.



Ketika diajukan pertanyaan mengenai permasalahan budaya literasi di era digital yang sangat minim, Bapak Rudayanta menyatakan bahwa ini dikarenakan pengaruh situasi dimana teknologi informasi lebih mendominasi, jadi anak lebih tertarik untuk menggunakan gadgetnya untuk game atau chatting sehingga budaya literasi sangat kurang. Maka dari itu, diperlukan cara untuk menumbuhkan kembali semangat dan budaya membaca tersebut.


“Cara meningkatkan budaya literasi untuk di sekolah, ada waktu-waktu tertentu diberi untuk membaca di perpustakaan, jadi ada guru bidang studi bisa mengajak murid untuk membaca di perpustakaan,” Kata Bapak Rudayanta. “Buktinya ketika anak di rumah dibelikan buku bacaan sekolah pasti masih bagus karena tidak pernah dibaca, hal ini sangat dipengaruhi oleh teknologi dimana anak lebih tertarik dengan gadgetnya. Sementara untuk membaca masih malas untuk membaca. Kalau bagi saya budaya membaca masih saya terapkan. Maka, perlu ditekankan bagi guru bidang studi dan orang tua untuk ikut berperan serta menerapkan budaya membaca di rumah. Jadi ada kerjasama antara orang tua dan sekolah.” Tambahnya.


Bapak Rudayanta sendiri lebih tertarik membaca buku yang berhubungan dengan sastra seperti tata bahasa yang ditulis oleh ahli bahasa seperti karya M. Ramlan. Kemudian Ia menjelaskan, “Kalau sastra saya akan membaca kumpulan sastra supaya wawasan saya tentang sastra semakin bertambah. Saya tidak mengidolakan, semua saya baca yang saya temui. Misalnya jika ada yang menarik di gramedia saya ambil, saya beli, saya baca, supaya wawasan saya tentang sastra semakin bertambah. Sebab, kalau tidak update pasti akan ketinggalan. Jadi saya harus mengikuti perkembangan juga.” Jadi, Bapak Rudayanta menyarankan kita untuk memilih buku bacaan yang sesuai dengan minat, hobi, atau dunia kita.


Berikut rekomendasi jenis buku-buku bacaan menurut Bapak Rudayanta :


1. Buku Pelajaran. Karena jarang disentuh, Bapak Rudayanta berharap penggunaan buku pelajaran ini perlu ditekankan.


2. Pengetahuan-Pengetahuan Umum. Kita perlu mencari sumber yang bisa menambah pengetahuan. Untuk rekomendasi carilah buku-buku yang berbobot. Lihat daftar isi dan pengarang yang dapat dipertanggungjawabkan.


Rekomendasi dan Ulasan Buku dari Bapak Rudayanta :



Judul : "Menulis Karya Ilmiah"

Penulis : Etty Indriati, Ph.D

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2001

Tebal : 106 halaman


Buku ini bisa digunakan sebagai pedoman penulisan karya ilmiah.





Judul : "Kreatif Berwicara"

Penulis : A. Widyamartaya BA

Penerbit : Yayasan Kanisius

Tahun Terbit : 1980

Tebal : -


Buku yang berjudul "Kreatif Berwicara" ini ditulis untuk membantu menanamkan jiwa kepemimpinan pada pembacanya, serta membuat seseorang sadar dan yakin untuk menanamkan motivasi wicara pada diri orang tersebut.



Judul : "Teknik Diskusi Berkelompok"

Penulis : J. Bulatau S.J.

Penerbit : Penerbit Kanisius

Tahun Terbit : 1971

Tebal : -


Sesuai dengan judulnya buku ini membicarakan tentang teknik berdiskusi dalam kelompok yang dapat melatih seseorang ke arah 'leadership', dan bagaimana mengeluarkan gagasan dan pendapatnya dalam kemahiran berbicara.


Nah, itu dia rekomendasi buku-buku bacaan dari Bapak Rudayanta. Ia juga menyampaikan bahwa ketiga buku tersebut mungkin belum atau kurang diminati oleh siswa setingkat SMA. Namun, bagi mahasiswa atau mahasiswi di zamannya, buku-buku ini menjadi pedoman untuk melakukan kegiatan. Ketiga buku ini tentunya masih berhubungan dengan mata pelajaran yang diajar oleh Bapak Rudayanta, yaitu Bahasa Indonesia. Sementara untuk buku-buku lain, pilihlah buku yang sesuai dengan hobi atau dunia kalian. Misalkan jika kalian ingin meningkatkan keterampilan memasak, kalian bisa membeli buku tentang masakan, seperti resep masakan korea atau thailand.


Sekian kutipan wawancara yang kami lakukan bersama Bapak Drs. Y. C Rudayanta. Kami berharap budaya literasi ini bisa semakin meningkat. Tentunya dengan mengembangkan kebiasaan membaca atau menulis yang bisa membuat kita menjadi lebih terampil dan budaya literasi semakin meningkat sesuai dengan visi dan misi yang dijalankan oleh E-magazine IPEKA Tomang. Terima kasih telah membaca! :)

 

Penulis : Ines Haryanto

Editor : Celine Davina M.


Sumber Foto :


41 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215620.png
bottom of page