top of page
  • jessicaalexander0

Belajar Investasi Bersama Pak Andreas

Halo teman-teman kepoers!

Ada gak sih disini yang mau coba investasi? Mungkin, kalian takut? Atau kalian selalu ingin coba, tapi gatau caranya? Tenang-tenang, Kepo got your back as always. Seperti biasa, kami sudah berbincang dengan seseorang yang lumayan berpengalaman dalam melakukan investasi, nih. Mungkin untuk kepoers yang bersekolah di SMAK IPEKA Tomang, sosok ini tidak akan asing lagi buat kalian. Yup! Benar sekali. Siapa lagi kalau buka guru ekonomi tercinta SMAK IPEKA Tomang, Pak Andreas. Kamis kemarin (21/10/21), Pak Andreas dengan senang hati, menyisihkan waktunya bersama Kepo untuk membagi pengalamannya dan mengenalkan kita tentang investasi. Jadi, tanpa basa-basi lebih banyak lagi, Yuk! Kita pelajari lebih lanjut mengenai investasi bersama Pak Andreas


Ngobrol Bersama Pak Andreas mengenai Investasi (21/10/21)


Siapa itu Pak Andreas?

Seperti yang tadi sudah kita bahas, Pak Andreas, yang memiliki nama lengkap Andreas Dwinanto adalah guru ekonomi SMAK IPEKA Tomang. Pengalamannya sebagai guru SMAK IPEKA Tomang sejak tahun 2002, bahkan sebelum ia wisuda. Saat diajak berbincang dengan Kepo, Pak Andreas mengatakan bahwa investasi adalah hal yang menarik untuk dibahas, tetapi sejujurnya ia bukanlah orang yang bisa dikatakan sebagai ahlinya. Namun, Pak Andreas tetap bersedia untuk membagikan pengalamannya dalam dunia Investasi dengan Kepo


Investasi??


Menurut Pak Andreas, secara sederhana, investasi, adalah “tempat untuk menempatkan sejumlah dana atau sumber daya dengan tujuan untuk nantinya mendapatkan keuntungan yang lebih untuk masa depan”. Beliau mengatakan, pada dasarnya investasi selalu memiliki resiko. Namun, perlu diingat bahwa investasi yang memiliki resiko besar maka keuntungan yang didapat juga akan lebih besar. Pak Andreas mengatakan bahwa, tidak banyak yang suka membahas risiko investasi karena yang diinginkan hanyalah keuntungannya. Namun, agar kita tidak mudah jatuh ke dalam kegagalan berinvestasi, kita tetap harus mempelajari lebih mengenai investasi.




Kesalahan Investasi

Salah satu bentuk investasi yang dapat merugikan orang merupakan skema ponzi. Skema ponzi adalah ‘investasi’ yang dilakukan dengan mencari lebih banyak anggota, lalu keuntungan ‘berinvestasi’ tersebut diambil dari iuran anggotanya. Memang, semakin banyak yang masuk maka keuntungan juga semakin banyak. Namun, bahayanya, uang-uang tersebut tidak ada yang terkelola sama sekali. Pak Andreas mengatakan bahwa investasi yang benar adalah investasi yang keuntungannya datang dari sebuah usaha, bukan dari anggota lain. Hingga sekarang masih banyak orang-orang yang terjebak dalam skema ponzi. Bahkan banyak kasus skema ponzi yang dibawa ke meja hijau.


Menurut Pak Andreas, bentuk investasi kedua yang kurang benar, merupakan investasi pada tempat yang bukan ahlinya seperti asuransi. Memang benar, bisa dikatakan asuransi adalah bentuk investasi, tetapi tetap saja asuransi bukanlah ahli dari investasi. Pak Andreas menggambarkan situasi tersebut seperti “Membeli makanan di kantin”. Walaupun memang tempat untuk makan, tetapi kantin lebih ditujukan untuk belajar (karena di sekolah). Jika seseorang mau mencari makan, harus ke ahlinya seperti bazar, mall, food court. Jika seorang melakukan investasi, biasanya orang tersebut akan berharap mendapatkan keuntungan yang lebih atau setidaknya setimpal dengan apa yang sudah mereka investasikan. Namun, dalam kasus ini ‘keuntungan’ yang didapat kurang lebih hanya setengah dari apa yang mereka bayar di awal



Modal Investasi

Sebelum membahas mengenai modal maka kita harus tahu terlebih dahulu bentuk-bentuk investasi. Tahukah kepoers, kalau investasi tidak harus dalam bentuk uang? Investasi sebenarnya bisa berbentuk apa saja. Seperti yang tadi sudah dibahas, selama terdapat dana atau sumber daya yang kalian tuangkan untuk memperoleh keuntungan di masa depan, kalian bisa menyebutnya sebuah investasi. Jadi tidak hanya saham, emas, atau dana saja yang bisa kalian investasikan, tetapi juga pengetahuan, koneksi, dan lain-lain.


Nah, setelah mengetahui bentuk-bentuk investasi, baru kita dapat menentukan modal investasi yang kita butuhkan. Sebagai contoh, kita dapat menginvestasikan pengetahuan kita dengan belajar, mengikuti lomba-lomba, mengikuti les, dan lain-lain. Sama halnya dengan sekolah, yang kepo yakin pasti sering dikeluhkan para kepoers. Orang tua kalian membayar sekolah dengan harapan kalian mendapatkan pengetahuan yang setimpal atau bahkan lebih, agar kalian bisa bertahan di masa depan. Bahkan, Pak Andreas sempat bercerita bahwa temannya mengatakan “friend is asset”, yang berarti bahwa teman kalian pun bisa dijadikan modal kalian sekarang untuk melakukan koneksi di masa depan.


“Jangan cari musuh, carilah teman. Friends are an asset. Invest in knowledge” - Pak Andreas

Sebaliknya, jika kita membicarakan investasi yang berbentuk materialis, Pak Andreas mengatakan bahwa investasi dapat dilakukan “sekuatnya” dan “semampu apa kita dapat menanggung resiko”. Berdasarkan pengalam Pak Andreas, ia pernah melakukan investasi dengan hanya modal Rp. 100.000,00. Gimana? Tidak besar bukan? Ia mengatakan bahwa dengan membuka rekening sekuritas saja, sudah bisa melakukan investasi. Pak Andreas sendiri pernah mencoba untuk membuka rekening sekuritas dengan saldo Rp. 0 selama 6 bulan, dan saat ada rezeki, barulah Pak Andreas mengisi saldo tersebut.



Lalu, jika kalian sudah memiliki modal yang sesuai, apa yang harus kalian lakukan? Yuk, cek ig @kepoinipto untuk mengetahui investasi bertahap ala Pak Andreas untuk remaja, agar kalian dapat memilih jalur investasi yang benar.


High risk, high return? Lah, kalau mengalami kerugian parah gimana?

Untuk orang yang pernah terjun ke dalam investasi, kerugian bukan merupakan sesuatu yang asing untuk mereka. Hal ini juga menjadi sesuatu yang membuat orang takut dalam berinvestasi. Pak Andreas mengatakan bahwa dimana ada investasi, disitu ada resiko. Namun, penting untuk memiliki perencanaan. “Don’t put your eggs in one basket” ucap Pak Andreas. Maksudnya, jangan letakkan semua uang di satu tempat. Sebab kalau tempat tersebut gagal, habislah sudah. Jadi harus ditaruh di beberapa tempat agar aman. Jika satu turun, yang lain bisa menopang. Memang, keuntungan yang didapat akan menurun juga, tetapi resiko nya kecil. Jika ingin melakukan investasi, kenal resikonya dan selalu sadar akan kerugian yang dapat terjadi. Hal ini penting sekali untuk menjaga psikologis. Karena uang selalu dapat dicari, tetapi jika psikologis sudah turun, mencari uang akan terasa lebih sulit. Kalau mencari investasi dengan resiko minim, coba investasi yang lebih aman seperti reksadana, logam mulia, deposito, dan obligasi.


Banyak orang yang sekarang ingin mencoba investasi dan pak Andreas mengatakan, coba-coba itu tidak apa-apa. Namun harus diketahui, bahwa yang akan menanggung resiko kerugian itu kita. Akan lebih baik kalau kita belajar dan cari tahu jenis dari investasi tersebut, bagiamana untungnya, ruginya, dan juga perkembangannya. Jadi kita tahu uang kita seharusnya diletakkan dimana, bagaimana digunakan, dan mau kapan digunakan.


Manage your expectations! Ekspektasi apa yang seharusnya dimiliki?

Banyak orang yang memulai investasi dengan ekspektasi mereka akan untung besar dan langsung kaya. Namun realitanya tidak seperti itu. Menurut Pak Andreas, bertahap itu lebih baik. Walaupun sudah siap dengan resikonya, bertahap saja. Jangan sampai nanti kita sudah di tahap yang tinggi, terjunnya juga lebih berasa. Investasi kan “high risk high return” tetapi, biasanya kita ingin keuntungan yang tinggi tanpa mengingat resiko yang sama tingginya. Kalau menerima pengembalian yang besar orang pasti akan siap, tetapi kalau menerima resikonya yang besar banyak orang yang tidak siap.


Saran Pak Andreas untuk pembaca

Bicara tentang investasi jangan takut untuk mencoba. Mencoba dan gagal itu lebih baik daripada diam saja, kegagalan itu merupakan bagian dari pembelajaran. Memang, lebih enak belajar dari kegagalan orang lain. Contohnya, jika kalian melihat seseorang jatuh di lubang, apakah kalian akan melewati lubang tersebut? Tentunya tidak. Kalian belajar dari kesalahan orang yang jatuh dari lubang tersebut dan menghindarinya.


Nah, kalian sekarang sudah tahu cara investasi yang benar, kan? Investasi bukan hanya dapat dilakukan dengan uang. Jadi, untuk teman-teman yang kadang susah mendapat motivasi untuk belajar, ingatlah bahwa belajar juga merupakan bentuk investasi.


Bicara tentang investasi, jangan takut untuk mencoba. Mencoba gagal lebih baik daripada diem aja, kegagalan itu bagian dari pembelajaran.”- Pak Andreas

 

Penulis: Chirsty A, Jessica A, Kezia Z

Editor: Jessica A


Sumber Gambar:



57 views0 comments

Comments


Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215620.png
bottom of page