Kepoers, siapa nih yang udah ikut komunitas-komunitas keren yang disediakan di SMAK IPEKA Tomang? Pasca pendaftaran komunitas bulan Juli lalu, sudah banyak komunitas yang memiliki ruang lingkup yang lebih besar. Banyak anggota baru, terkhususnya siswa-siswi kelas 10, yang bahkan sudah ikut berkolaborasi bersama.
Namun, apabila kita menarik ulur ke tahun pembelajaran sebelumnya, ada banyak juga karya-karya yang dihasilkan oleh komunitas-komunitas tercinta kita. Salah satunya adalah IPTO Beat, komunitas musik yang sudah berjalan setengah tahun di sekolah ini. Tidak hanya untuk mengiringi musik atau mengisi acara-acara dengan live performance, IPTO Beat turut ambil bagian juga dalam gerakan berkarya di lingkup sekolah ini. Salah satunya adalah dengan merilis album instrumental perdananya beberapa bulan silam. Untuk mengulik lebih dalam lagi, tim KEPO berkesempatan untuk mewawancarai beberapa anggota IPTO Beat terkait pembuatan album perdana ini. Berikut merupakan ringkasan dari wawancara kami.
Apa sih judul album perdana ini?
Judul album perdana IPTO Beat ialah Chapter 1: The Beat Backdrop. Melihat tajuk chapter 1, tentu kita mengharapkan adanya rilisan album-album berikutnya oleh IPTO Beat.
Apa sih latar belakang pembuatan album ini?
Berdasarkan Marvel, wakil ketua komunitas IPTO Beat, pembuatan album ini diawali dengan ide untuk membuat lagu background untuk komunitas podcast IPEKA Tomang, #ICanRelate yang bisa diakses di Spotify. Menurut IPTO Beat, lagu bergenre Lo-Fi (paduan sederhana musik hip-hop dan jazz) ialah track paling cocok untuk siniar karena sifatnya yang tidak dominan. Dari keinginan tersebut, muncullah keputusan untuk membuat album instrumental.
Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan album ini?
Pembuatan album ini sepenuhnya dikerjakan oleh guru maupun siswa-siswi SMAK IPEKA Tomang. Artinya, pure orang dalem! Proses produksi grup ini dipimpin oleh Pak Yudith, selaku guru Seni Budaya Musik tahun pembelajaran lalu. Murid-murid yang ikut menyumbangkan karyanya di album ini, antara lain : Ayasha Jevon, Marvel, Stella Maria Lipri, Clarissa Carol, Bianca, Patricia Sharon, Jason Rahadi Santoso, Matthew Sangtoki, dan Jennifer.
Bagaimana sih proses pembuatan album?
Ternyata, pembuatan album ini membutuhkan waktu sekitar 1-2 bulan loh, Kepoers! Proses kreatif ini dimulai dari pengajaran mengenai dasar-dasar aplikasi Bandlab oleh Pak Yudith. Setelah menemukan idenya, para anggota mulai menuangkan kreativitas mereka dalam membuat lagu Lo-Fi selama sebulan.
Boleh spill review beberapa track dari albumnya?
Slumber oleh Matthew Sangtoki
Iringan Slumber begitu asik, pertama kali dengerin langsung berasa vibes chill n' jazzy-nya. Suara alat musiknya juga enak banget, cocok sama vibes musiknya.
After the Party oleh Marvel
Meskipun sudah diulang berkali-kali, lagu yang saya buat ini memberikan kesan yang cukup unik. Dalam lagu ini seperti ada cerita, di mana tokohnya terkesan sedang memberikan pesan bahwa ia lebih suka menyendiri daripada bergerombol di sebuah pesta.
Skate and Chill by Stella
Lagu ini menggambarkan suasana seseorang yang sedang bermain skateboard di sore hari yang sejuk sambil melihat matahari terbenam. Terdapat banyak elemen alat musik yang berperan sebagai melodi dan iringan menggambarkan orang-orang yang sedang menjalankan aktivitas di sepanjang jalan. Bermain skateboard dapat menjadi suatu kegiatan yang menenangkan maupun menantang. Tergambar dari suasana lagu yang santai kemudian memuncak, kemudian kembali santai.
Ada gak sih proyek IPTO Beat ke depannya?
Sementara ini IPTO Beat berencana untuk mempelajari dan mengajari dasar-dasar Bandlab kembali bagi teman-teman yang batu masuk, namun tentunya di masa depan kami ada beberapa proyek seperti membuat lagu bebas, lagu pop, mengarrange lagu, membuat lagu background untuk acara pentas Seni IPEKA Tomang.
Apa harapan untuk IPTO Beat ke depannya?
Harapannya adalah untuk komunitas IPTO Beat bisa tumbuh dengan jiwa kolaboratif, memiliki daya juang untuk mempertahankan gagasan dan ide yang berhubungan dengan musik, memahami betapa pentingnya musik, serta bisa bermain musik dengan penuh sukacita dengan menggunakan talenta yang Tuhan telah berikan.
Begitulah hasil interview tim KEPO dengan IPTO Beat. Keren banget ya proses kreatif pembuatan album IPTO Beat! Dalam waktu yang cukup singkat di tengah pembelajaran online kala itu masih mampu meracik sederet instrumental track yang menggugah hati. Semoga benar kata pepatah, “awalnya coba-coba, eh ketagihan!” Tentunya Kepoers semua berharap agar IPTO Beat terus menghadirkan karya-karya otentik dan membawa nama baik SMAK IPEKA Tomang ke kancah yang lebih tinggi lagi. Semangat terus berkarya, Kepoers!
Album gubahan IPTO Beat dapat diakses melalui SoundCloud di tautan berikut.
Penulis & Editor : Michael Chandra
Kontributor : IPTO Beat (Marvel, Stella, Matthew)
Comments