top of page
  • Writer's pictureAudrey Jovanska

Keinginan Untuk Sukses



Joan Nadia adalah Alumni SMAK Ipeka Tomang lulusan tahun 2020. Sekarang Ia sedang menempuh pendidikan Bio Medicine di Indonesia International Institute for Life sciences. Sejak di IPEKA, dia pernah mengikuti OSN biologi 2019 dan International Biology olimpiade 2020. OSN adalah kompetisi olimpiade sains yg diselenggarakan oleh Kemendikbud. Prosesnya mulai dari seleksi tahap kabupaten/kota, lalu provinsi, selanjutnya nasional. Peserta yang lulus mengikuti pelatihan nasional, sehabis lolos seleksi masih ada beberapa tahap lagi untuk menjadi tim nasional yang terdiri dari 4 orang.


Jurusan Bio Medicine yang diambil oleh Joan Nadia berhubungan dengan kedokteran, jadi selain fisiologi akan dipelajari juga tentang penyakit-penyakit, bagaimana cara penyakit itu bekerja, dan bagaimana kita bisa mengobatinya. Tetapi selama pembelajaran, tidak berkontak langsung dengan pasien, prosesnya lebih seperti penelitian di belakang layar.


Baik sekolah maupun lomba khususnya OSN pasti memiliki keluh kesahnya sendiri. Begitu juga dengan Ci Joan, ia memiliki keluh kesah dari sisinya yang harus belajar lebih banyak dan lebih cepat daripada yang normalnya dilakukan oleh siswa yang seumurannya. Karena materi yang dilombakan jauh lebih tinggi dari materi sekolah yang setara dengan perkuliahan S1 atau S2. Selain itu, ia harus bisa mengetahui apa yang harus dipelajari dan yang lemah itu harus diperkuat. Tidak berhenti sampai disana, Ci Joan juga mencari bahan serta seorang pembimbing untuk konsultasi dan diajarkan. Kesulitan dalam mengikuti Olimpiade menurut Joan Nadia, kalau seandainya kurang motivasi diri itu maka prosesnya akan sulit. Setiap orang memiliki kesusahan dan tantangannya sendiri, meskipun orang itu pintar dengan nilai akademis yang bagus. Seperti ci Joan, dia harus bisa me-manage mental health-nya, karena jarang bisa bertemu dengan orang yang bisa relate dengannya. Ditambah lagi ia sering tidak ikut pelajaran sekolah, jadi kurang berinteraksi dengan teman sekelas.


OSN yang diikutinya pada masa SMA merupakan perlombaan Olimpiade yang terakhir sebelum ia pensiun sebab umur serta tingkat akademisnya sudah tidak memenuhi rentang usia yang diperbolehkan. Awalnya dari SD, Joan Nadia sangat tertarik dengan sains dan suka belajar hal-hal di luar pelajaran sekolah. Setelah itu dia mengikuti lomba yang ditawarkan oleh guru SD. Ia sangat menyukainya, oleh karena itu ketika naik ke tingkat SMP ia ikut lagi perlombaan internasional (IJSO) hingga SMA. Namun, bidangnya lebih fokus pada mata pelajaran IPA atau spesifiknya biologi. Sekarang kuliahnya juga pada bidang biologi. Semua ini diawali dengan ketertarikan dengan sesuatu.


Olimpiade SD vs SMP-SMA

Pada saat SMP Ci Joan Nadia mengalami culture shock perbedaan olimpiade SD dan SMP. Waktu SD masih polos, selomba-lombanya, kompetitifnya, anak SD itu masih seru. Sebagai anak SD saat menghadapi lomba, ia menikmatinya, seperti tidak ada rasa orang lain lebih kuat dari dia di bidang ini. Dia senang pada bidang ini, sehingga ia pelajari bidang ini ke arah mana yang dia mau, ia belajar sejauh-jauhnya, sedalam-dalamnya karena kesukaannya dan ternyata ia bisa mengikuti lomba dan menang.


Sewaktu SMP, ia mengetahui bahwa lawannya bisa lebih kuat karena memiliki koneksi. Orang tersebut bisa belajar dengan dosen Universitas, sementara ia tidak memiliki koneksi. Mulai SMP barulah tau sisi gelap dari kompetisi. Sewaktu pembinaan olimpiade SMP dia dibina selama 2,5 bulan. Selama setengah bulan pertama, ia mengikuti karantina seperti pada umumnya, karantina dan pulang. Namun selama 2 bulan ia tidak pulang ke rumah. Pada saat itu, perasaan yang dialami olehnya campur aduk, antara homesick, depresi dan ketidakmampuannya untuk manage waktu sendiri karena sudah merasakan burnout. Ditambah lagi, ia jauh dari orang tua. Namun, pada akhirnya itu semua terbayar, tidak sia-sia. Ia keluar dari lomba menjadi orang yang lebih tangguh. Ia bahkan berani kuliah di asrama, dan sebenarnya jika ia ingin kuliah di luar negeri juga bisa, tetapi dengan berbagai pertimbangan, ia memilih kuliah di Indonesia. Ketika keluar dari sana, ia mendapat a set of a new skill yang tidak dimiliki sebelumnya dan it made her stronger.


Setelah selesai dari kompetisi nya di kelas 9, Ci Joan dan temannya ikut olimpiade yang jenjang SMA. Namun, tidak lolos ke tahap nasional. Tapi attempt ke-2nya membuahkan hasil, membawa mereka ke tingkat nasional. Di kelas 10 tidak lolos lagi di tingkat yang sama yaitu provinsi. Dia menyadari bahwa diri nya belum pernah istirahat. Menurutnya istirahat sangat dibutuhkan dari sebelumnya. Sejak online, kita semua merasa bahwa kita hidup tanpa batas ruang dan waktu. Jika sewaktu onsite, kita memiliki waktu yang dibatasi, seperti pulang sekolah, jam belajar selesai, pulang ke rumah, pergi main, ke tempat les. Namun, sejak online kita hidup tanpa batas ruang dan waktu. Jika kita tidak pintar untuk membuat batas waktu sendiri untuk diri kita, maka akan stress. Mungkin kita mengerjakan sesuatu lebih lama dari pada yang biasanya kita lakukan dan kita tidak sadar, kita sudah lelah, kita butuh istirahat, namun belum selesai, kita tidak meluangkan waktu kita untuk istirahat juga.


Disaat diri nya berada di kelas 10, ia merasa ingin berhenti mengikuti Olimpiade. Namun, ia tetap lanjut karena ia masih tertarik dengan biologi dan ia ingin karirnya di bidang biologi, serta mendapatkan pelatihan yang nasional. Sebab dari situ, ia dapat menambah ilmu yang sangat drastis. Selanjutnya, banyak orang yang sudah mendukungnya. Mereka mempunyai harapan, serta menyemangatkan Ci Joan. Dan Ci Joan sendiri tidak ingin mengecewakan mereka. Singkat cerita, ia mencoba untuk yang ketiga kalinya dan berhasil lolos ke tahap nasional lalu sampai internasional (IBO) sayangnya di dalam pandemi. Seharusnya, dia ke Jepang, namun pengalamannya masih sama-sama berharga.


Tips and tricks

Tips bagi siswa dan siswi SMA supaya mencegah stress, tetap semangat, dan termotivasi:

  1. Break ditengah-tengah belajar, metode pomodoro yang 25 menit kerja, 5 menit break, 4x. Lalu break panjang 30 menit, dan diulang lagi. Tidak harus 25 dan 4, bisa juga disesuaikan dengan kegiatan.

  2. Variasi dalam kegiatan, seperti berjemur, main sepeda, beres-beres sesuatu, lebih banyak bergerak

  3. Melatih kreativitas, seperti melakukan hobby menggambar dan lain sebagainya


Note: Lelah itu wajar, ada hari dimana kita tidak produktif itu wajar. Jika sedang merasakan hal ini, berilah tubuh kita istirahat.


Jika kita memandang suatu bidang dengan penuh rasa keingintahuan, kita akan melihat keindahan bidang itu. Salah satu tips belajar dari Ci Joan adalah mereview pelajaran after the class. Ingatan akan suatu materi akan lebih lama. Satu hal yang unik dari belajar online adalah menjadi lebih percaya diri dengan apa yang dilakukan. Lebih mengenal diri kita sendiri, tidak distraksi dari pengaruh dengan yang orang lain lakukan.



 

Penulis : Selvyna

Editor : Evelyn C, Christy Aurora




7 views0 comments

Comments


Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215620.png
bottom of page