top of page
inesharyanto

Memperingati Hari Lahirnya Pancasila


Tahukah kalian, bahwa di tanggal 1 Juni kemarin adalah peringatan Hari Lahirnya Pancasila, dasar negara yang menjadi pemersatu dari Sabang sampai Merauke. Bapak Presiden Indonesia, Joko Widodo juga mengingatkan agar menjadikan momentum peringatan Hari Lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni ini sebagai momen refleksi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila. “Marilah kita terus amalkan warisan mulia para founding fathers ini untuk kemajuan bangsa, dan sekaligus juga menjadi sumbangsih Indonesia kepada masyarakat dunia." (Soufyan, 2018)


Nah, dalam rangka mengisi dan memperingati hari besar ini kami melakukan wawancara bersama Bapak Drs. Arif Budi Christianto selaku guru PPKn di SMAK IPEKA Tomang. Tema yang diambil kali ini adalah memaknai hari lahirnya Pancasila sebagai ideologi bagi kalangan remaja. Ayo kita simak!


1. Menurut Bapak apa makna Hari Lahirnya Pancasila?

  • Makna hari lahir Pancasila setiap negara punya dasar negara, ideologi negara begitu juga dengan Indonesia. Indonesia adalah negara yang besar, maka punya dasar negara yaitu Pancasila. Ibaratnya Pancasila seperti bangunan yang harus memiliki fondasi. Jika dasar fondasi ini kuat maka bangunan itu akan kuat. Begitupun dengan Pancasila. Maka makna Pancasila sebagai ideologi bagi kita adalah sebagai pedoman ketika kita akan berbuat maupun membangun negara. Sehingga apapun yang akan kita lakukan harus berdasar pada Pancasila untuk melangkah maju mencapai tujuan negara yaitu negara yang adil dan makmur.

2. Apa pentingnya memperingati hari lahir Pancasila terutama bagi kalangan remaja?

Sumber: awsimages.detik.net.id
  • Pentingnya memperingati hari Pancasila kita diingatkan kembali pada kesepakatan para pendiri bangsa pada sidang BPUPKI, mereka berkumpul, waktu itu Soekarno membawakan ada 5 dasar Pancasila, sila pertama Indonesia adalah sila kebangsaan, sila yang kedua internasional atau kebangsaaan, sila ke tiga musyawarah, sila ke empat kesejahteraan rakyat, sila ke lima ketuhanan berdasar kebudayaan. Kemudian ada panitia kecil (panitia sembilan) yang menghasilkan Piagam Jakarta, lalu memperbaharui kelima dasar Pancasila. Namun, orang-orang timur tidak setuju dengan bunyi sila pertama yang dibuat panitia Piagam Jakarta, baru kemudian diubah kembali dan pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan kelima dasar Pancasila yang ada hingga saat ini. Jadi persatuan dan kesatuan telah dilakukan oleh para pendiri bangsa sejak waktu itu. Mereka lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan daripada kepentingan golongan.

  • Jadi kita belajar lagi dari sejarah bahwa bangsa Indonesia adalah Bangsa yang memupuk rasa persatuan, dasar negara Pancasila juga sudah disepakati bersama. Tentu warisan ini perlu kita pertahankan bersama, karena bila Pancasila ini diubah maka mengganti identitas Bangsa Indonesia sebagai negara persatuan.

3. Apakah menurut Bapak remaja/kaum muda di Indonesia sekarang sudah menanamkan nilai Pancasila?

  • Kalau diperhatikan generasi milenial sudah melaksanakan, berbuat berdasarkan Pancasila, kalau dilihat dari prestasi generasi muda sudah banyak dari nasional maupun internasional. Ini berarti kan membanggakan Indonesia. Namun ada juga yang lupa akan Pancasila, lebih mementingkan budaya luar. Tapi secara umum generasi kita sudah mengamalkan Pancasila. Karena sekarang kita berada di generasi yang penuh teknologi, Pancasila bisa menjadi filter. Contoh tindakan seperti adanya pengumpulan dana yang ditujukan bagi orang yang membutuhkan juga merupakan contoh bahwa generasi muda sekarang sudah melakukan nilai-nilai Pancasila.

4. Menurut Bapak bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk menyuarakan nilai-nilai Pancasila pada masa kini ?

  • Yang pertama, melalui pendidikan. Ini menjadi hal yang penting dalam proses memberikan pemahaman nilai-nilai Pancasila yang benar. Bukan berarti memberi doktrin, tetapi memberi pengaruh yang benar bahwa kita memiliki pedoman negara yaitu Pancasila. Jadi, memberi kesadaran bagi anak muda jangan sampai melupakan dasar negara kita. Sarana lainnya bisa melalui kesenian dan kebudayaan tradisional, cerdas tangkas, dan lain-lain. Sekarang ada banyak juga film yang bertemakan Pancasila, inilah salah satu cara yang dilakukan untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila.

5. Bagaimana kita dapat terus menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?

Sumber: www.klikwarta.com
  • Generasi kita seringkali ingin tindakan yang aktif, jadi yang paling mudah adalah menerapkan keteladanan. Artinya bagaimana pemimpin harus teladan, jangan korupsi, menggunakan jabatan, harus memimpin dan mengayomi, mengetahui apa yang dibutuhkan rakyatnya. Sebab keteladanan akan menimbulkan empati, hingga orang itu melakukannya. Jadi marilah kita berbuat baik sesuai keteladanan kita. Karena keteladanan menjadi citra bagi seseorang. Jadi harus dibiasakan dan dilakukan sebagai keteladanan agar bisa menyadari bahwa ini adalah hal yang penting bagi kita, dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Apa manfaat yang didapatkan dari menanamkan nilai-nilai Pancasila tersebut?

  • Manfaatnya bagi kita, jika dilihat dari setiap sila, kalau kita lakukan secara sungguh-sungguh tidak akan ada pertentangan mengenai agama karena mereka saling menghargai, toleransi (sila pertama). Sila pertama juga menyadarkan bahwa setiap agama itu mengajarkan saling mengasihi. Sila kedua membicarakan tentang kemanusiaan, hak asasi, jika kita tahu maka kita akan menghargai hak asasi setiap manusia. Ini tidak hanya di Indonesia saja tetapi antar dunia. Kemudian persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan nasional (umum) daripada kepentingan golongan atau pribadi. Dilakukan demi kepentingan nasional. Kemudian sila keempat kita punya budaya musyawarah untuk mufakat, jadi membantu pengambilan keputusan dengan mufakat. Kemudian dari sila terakhir yaitu sila kelima tujuan negara kita adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, artinya keadilan ini harus bisa dirasakan oleh semua orang. Jadi dari lima sila ini bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperoleh manfaat positif bagi kita maupun orang-orang di lingkungan sekitar kita.

7. Tahun ini sudah tahun kedua hari Pancasila dirayakan secara online bagaimana tanggapan Bapak?

  • Pak Arief merasakan bahwa memang ada perubahan, zaman sebelum online kita tatap muka, tapi sekarang kita menggunakan teknologi. Jadi, menurut saya pendidikan Pancasila tetap bisa dilakukan secara kreatif. Tentu perubahan ini akan terus-menerus terjadi dan ini membuat kita lebih kreatif, dalam arti sekarang pendidikan bukan hanya melalui ceramah, tetapi sudah banyak teknologi seperti video, dan sebagainya. Jadi ini merupakan tantangan bagi kita, kedua ada perubahan (pendidikan informal dan formal menjadi penting), jadi tentu kita sebagai orang yang terlibat dalam pendidikan harus punya pemikiran yang lebih luas agar nilai-nilai Pancasila bisa masuk ke dalam generasi muda.

8. Apa harapan Bapak mengenai penerapan nilai-nilai Pancasila pada masa kini maupun pada masa yang akan datang?

  • Sekarang kita berhadapan dengan revolusi industri 4.0 artinya teknologi digital menjadi hal yang penting bagi kita. Menjadi tantangan yang semakin besar bagi kita untuk menyesuaikan lingkungan kita kedepan nanti. Terutama dalam informasi yang tidak terbatas, tapi ingat kita harus menyaringnya. Ini bisa dilakukan dengan menyesuaikannya dengan nilai-nilai Pancasila. Jadi dasar negara kita, Pancasila menjadi saringan bagi kita dalam berbangsa dan bernegara, dalam perbuatan kita. Ingat-ingat apakah hal yang kita lakukan sesuai dengan nilai kesatu sampai lima dari Pancasila sehingga tindakan kita bermanfaat bagi orang lain juga, bukan melukai atau merugikan mereka. Juga agar bisa menciptakan negara yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, menghargai toleransi, dan mewujudkan cita-cita bangsa dalam keadilan dan persatuan.

Ternyata penting ya mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai bentuk rasa nasionalisme di dalam diri kita untuk menciptakan persatuan dan kesatuan Negara Indonesia. Terutama, bagi kita para generasi muda yang akan menjadi calon-calon pembangun bangsa ini. Ada banyak hal-hal sederhana yang bisa mulai kita terapkan dan jadikan kebiasaan sehari-hari untuk menjadi bukti nyata dari rasa nasionalisme itu sendiri. Selamat Hari Kelahiran Pancasila!


"Perilaku Pancasila adalah mempersatukan, bukan memisahkan. Kita semua Pancasila, Kita semua Indonesia." - Zulkifli Hasan
 

Penulis : Ines Haryanto

Editor : Celine Davina M.


Sumber Foto:

53 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817214548.png
Untitled39_20220817214528.png
Untitled39_20220817215417.png
Untitled39_20220817214627.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215538.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215648.png
Untitled39_20220817215634.png
Untitled39_20220817215620.png
Untitled287_20220807093439.png
Untitled39_20220817215620.png
bottom of page